Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW (Bag. 4)
Artikel berikut ini masih lanjutan dari artikel sebelumnya tentang "Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW" bagian 1, bagian 2 dan bagian 3. Agar lebih memahami isi artikel ini sebaiknya anda membaca juga, artikel yang sudah kami posting sebelumnya.
Lanjutan Dialog antara Rasulullah SAW dengan Iblis
Rasulullah SAW : "Berapa keperluanmu yang kamu mintakan kepada Allah..?"
Iblis : "Sepuluh perkara."
Rasulullah SAW : "Apakah itu wahai terlaknat..?"
Iblis :
- Aku memohon kepada Allah SWT, agar aku punya rumah, maka rumahku adalah kamar mandi. Maka aku senang jika umatmu berlama-lama di rumahku.
- Aku memohon agar aku punya masjid, akhirnya pasar menjadi masjidku. Bukankah masjidku tempat orang bohong dan bersumpah palsu, khianat dan pencukat.
- Aku memohon agar aku punya al-Qur'an, maka syair adalah al-Qur'anku. Ternyata umatmu mencintai syair berkat rayuanku.
- Aku memohon agar memiliki azan, maka terompet adalah panggilan azanku. Kebanyakan umatmu mengabaikan azan, dia merasa terpanggil dengan terompetku yang selalu berirama nafsu-nafsu.
- Aku memohon agar aku punya tempat tidur, maka orang-orang mabuk adalah tempat tidurku, aku berikan selimut tebal agar tidak kedinginan.
- Aku memohon agar aku memiliki teman-teman yang menolongku, maka kelompok orang yang tidak mengerti akan ketetapan Allah menjadi teman-teman yang membantuku.
- Aku memohon agar aku punya teman-teman dekat, maka orang-orang yang menginfakkan harta kekayaannya untuk kemaksiatan adalah teman dekatku. Allah berfirman, "Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara Setan dan Setan itu sangat ingkar kepada Rabbnya." (QS al-Isra [17] : 27)
- Aku minta kepada-Nya agar aku bisa berserikat dalam diri Bani Adam (tidak mau lenyap walau sebentar dalam mengganggu).
- Berserikat dalam harta mereka (campur antara haram dan halal). Umatmu senang menyerempet-nyerempet yang haram.
- Dan berserikat dalam anak-anak mereka. Dia mengijinkanku berserikat dalam kelompok mereka (bagi yang besetubuh dengan tidak berdoa). Itulah maksud Allah dalam Al-Qur'an "Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka." (QS al-Isra [17] : 64).
Setiap harta yang tidak dikeluarkan zakatnya, maka aku ikut memakannya. Dengan cara menyita hartanya sehingga tidak barakah. Aku juga ikut makan makanan yang tercampur antara riba dan haram. Aku juga ikut memakan segala harta yang tidak dimohonkan perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.
Setiap orang yang tidak memohon perlindungan Allah dari Setan ketika bersetubuh dengan isterinya, maka setan akan ikut bersetubuh. Akhirnya melahirkan anak yang mendengar dan taat kepadaku. Oleh karena itu engkau telah mengajarkan doa tersebut kepada orang yang akan melakukan sanggama dengan isterinya.
Doa ini sebagai berukut :
BISMILLAHI ALLAHUMMA JANNABNAA SYAITHAANA WA JANNABI SYAITHAANA MAA RAZAQTANAA.
"Dengan nama Allah, yaa Allah jauhkanlah kami dari gangguan Setan dan jauhkanlah Setan dari rezki (bayi) yang akan engkau anugerahkan pada kami."
Tetapi banyak umatmu yang lupa berdoa dan akulah yang lebih menjadikan mereka lupa. Begitu pula orang yang naik kendaraan dengan maksud mencari penghasilan yang tidak dihalalkan, maka aku adalah temannya. Itulah maksud firman Allah, "Dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki."
Rasulullah SAW : "Andaikan setiap yang engkau ucapkan tidak didukung oleh ayat-ayat dari kitab Allah, maka aku tidak akan membenarkanmu."
Iblis : "Wahai Muhammad, aku memohon kepada Allah agar bisa melihat anak cucu Adam sementara mereka tidak dapat melihatku. Kemudian Allah menjadikan aku dapat mengalir melalui peredaran darah mereka. Diriku dapat berjalan kemanapun sesuai dengan kemauanku dan dengan cara bagaimana pun. Kalau aku mau dalam sesaat pun bisa. Kemudian Allah berkata kepadaku, "Engkau dapat melakukan apa saja yang kau inginkan." Akhirnya aku merasa senang dan banga sampai hari kiamat.
Aku memiliki anak yang aku beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika dia tidur meninggalkan shalat Isya'. Andaikan tidak karena itu, dia pasti tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum menjalankan shalat.
Aku juga punya anak yang aku beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketatan ibadah dengan rahasia dan menutupinya, maka anakku tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkannya di tengah-tengah manusia sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan pahalanya, sehingga yang tersisa hanya satu pahala, sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala.
Aku punya anak lagi yang bernama Kuhyal. Ia bertugas mengusap celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan ketika khatib sedang memberikan khutbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur dan tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi mereka yang tidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun.
Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada setan yang duduk di pinggulnya. Ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Di mana mereka akan menghiasi orang-orang yang melihatnya. Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya, "Keluarkan tanganmu", akhirnya dia mengeluarkan tangannya sehingga kukunya terlihat dan tampak nodanya.
Wahai Muhammad, sebenarnya aku tidak dapat menyesatkan sedikitpun dari umatmu, akan tetapi aku hanya dapat mengganggu dan menggoda mereka. Andaikan aku memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, maka aku tidak akan membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang dapat mengucapkan, "Tidak ada Rabb selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya" dan tidak akan ada lagi orang yang melakukan shalat, puasa dan zakat.
Sebagaimana halnya engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidayah sedikitpun kepada mereka, akan tetapi engkau hanyalah seorang utusan yang menyampaikan amanah dari Allah. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, maka engkau tentu tidak akan membiarkan satu oarng kafir pun berada di muka bumi ini. Engkau dan aku mempunyai tugas masing-masing, aku membujuk manusia agar dapat terjerumus ke neraka, sedang engkau mengajak mereka menuju tempat selamat, jalan yang lurus, yaitu surga. Engkau hanyalah sebagai hujjah (argumentasi) Allah terhadap makhluk-Nya. Sementara aku hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah di cap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya.
Aku memiliki anak yang aku beri nama Atamah. Ia akan kencing di telinga seorang hamba ketika dia tidur meninggalkan shalat Isya'. Andaikan tidak karena itu, dia pasti tidak akan tidur terlebih dahulu sebelum menjalankan shalat.
Aku juga punya anak yang aku beri nama Mutaqadhi. Apabila ada seorang hamba melakukan ketatan ibadah dengan rahasia dan menutupinya, maka anakku tersebut senantiasa membatalkannya dan dipamerkannya di tengah-tengah manusia sehingga semua manusia tahu. Akhirnya Allah membatalkan sembilan puluh sembilan pahalanya, sehingga yang tersisa hanya satu pahala, sebab setiap ketaatan yang dilakukan secara rahasia akan diberi seratus pahala.
Aku punya anak lagi yang bernama Kuhyal. Ia bertugas mengusap celak mata semua orang yang sedang berada di majelis pengajian dan ketika khatib sedang memberikan khutbah. Sehingga mereka terkantuk dan akhirnya tidur dan tidak dapat mendengarkan apa yang dibicarakan para ulama. Bagi mereka yang tidur tidak akan ditulis pahala sedikitpun.
Setiap kali ada perempuan keluar pasti ada setan yang duduk di pinggulnya. Ada pula yang duduk di daging yang mengelilingi kukunya. Di mana mereka akan menghiasi orang-orang yang melihatnya. Kedua setan itu kemudian berkata kepadanya, "Keluarkan tanganmu", akhirnya dia mengeluarkan tangannya sehingga kukunya terlihat dan tampak nodanya.
Wahai Muhammad, sebenarnya aku tidak dapat menyesatkan sedikitpun dari umatmu, akan tetapi aku hanya dapat mengganggu dan menggoda mereka. Andaikan aku memiliki hak dan kemampuan untuk menyesatkan, maka aku tidak akan membiarkan segelintir manusia pun di muka bumi ini yang dapat mengucapkan, "Tidak ada Rabb selain Allah dan Muhammad adalah utusan-Nya" dan tidak akan ada lagi orang yang melakukan shalat, puasa dan zakat.
Sebagaimana halnya engkau wahai Muhammad, tidak berhak memberikan hidayah sedikitpun kepada mereka, akan tetapi engkau hanyalah seorang utusan yang menyampaikan amanah dari Allah. Andaikan engkau memiliki hak dan kemampuan untuk memberi hidayah, maka engkau tentu tidak akan membiarkan satu oarng kafir pun berada di muka bumi ini. Engkau dan aku mempunyai tugas masing-masing, aku membujuk manusia agar dapat terjerumus ke neraka, sedang engkau mengajak mereka menuju tempat selamat, jalan yang lurus, yaitu surga. Engkau hanyalah sebagai hujjah (argumentasi) Allah terhadap makhluk-Nya. Sementara aku hanyalah menjadi sebab celakanya orang yang sebelumnya sudah di cap oleh Allah menjadi orang celaka. Orang yang bahagia dan beruntung adalah orang yang dijadikan bahagia oleh Allah sejak dalam perut ibunya, sedangkan orang yang celaka adalah orang dijadikan celaka oleh Allah sejak dalam perut ibunya.
Rasulullah SAW membacakan firman Allah dalam Al-Qur'an, "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya." (QS Hud [11] : 118-119). Kemudian dilanjutkan dengan ayat lain,"Tidak ada suatu keberatanpun atas Nabi tentang apa yang telah ditetapkan Allah baginya. (Allah telah menetapkan yang demikian) sebagai sunnah-Nya pada nabi-nabi yang telah berlalu dahulu. Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku." (QS al-Ahzab [33] : 38)
Dengan rasa iba Rasulullah SAW menawarkan sesuatu yang sangat beguna untuk Iblis agar ia mohon ampun sehingga tidak masuk neraka dengan tawaran sebagai berikut;
Rasulullah SAW : "Wahai Abu Murrah (iblis), maukah engkau saya kenalkan bahwa Allah SWT itu Zat Yang Maha Pengampun..? Apakah engkau masih mungkin bertaubat dan kembali kepada Allah, sementara aku akan menjaminmu masuk surga..? sebagaimana firman Allah, "Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar." (QS Thaha [20] : 82)
Namun tawaran itu ditolak iblis dengan jawaban;
Iblis : "Wahai Rasulullah, ketentuan telah memutuskan dan Qalam pun telah kering dengan apa yang terjadi seperti ini hingga Hari Kiamat nanti. Aku enggan bertaubat dan umatmu pun akan banyak yang aku pengaruhi agar enggan bertaubat supaya sama dengan aku."
Kemudian Iblis mengakhiri perkataanya, "Maka Maha Suci Allah yang menjadikanmu sebagai tuan para Nabi dan Khatib para penduduk surga. Dia telah memilih dan mengkhususkan dirimu. Sementara dia telah menjadikan aku sebagai tuan orang-orang yang celaka dan Khatib para penduduk neraka. Aku adalah makhluk celaka lagi terusir. Ini adalah akhir dari apa yang aku beritahukan kepadamu dan aku mengatakan yang sejujurnya, karena aku tidak ingin engkau dan umatmu bahagia untuk selamanya." Dan kemudian Iblis minta Izin meninggalkan tempat
Demikian akhir dari dialog antara Rasulullah SAW dengan Iblis yang kami kutip dari buku "Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW" Oleh : Dra. Hj. Durrah Baraja, SH., M. Hum. Semoga apa yang kami posting di Blog - Kisah Kisah Islami yang sederhana ini bisa menggugah jiwa dan meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Aamiin.........
0 Response to "Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW (Bag. 4)"
Post a Comment
komentar anda adalah pelajaran untuk saya.....