Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW (Bag. 3)
Artikel ini masih lanjutan dari artikel sebelumnya mengenai "Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW" bagian 1dan bagian 2. Sengaja artikel ini kami posting dalam beberapa bagian, karena pembahasan mengenai dialog antara Rasullah SAW dengan Iblis ini cukup panjang yang kami kutip dari buku "Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW" Oleh : Dra. Hj. Durrah Baraja, SH., M. Hum. Kepada Ibunda kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan dengan segala kerendahan hati kami mohon izinnya untuk menyebarkan berita ini kepada kaum Muslimin. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan Taufik dah Hidayahnya kepada Bunda dan kepada seluruh Umat Muslimin. Aamiiinn...
Lanjutan Dialog
Iblis : "Apakah engkau tidak tahu wahai Muhammad, bahwa kebohongan itu berasal dariku. Akulah yang pertama kali berbohong. Barang siapa berbohong, maka dia adalah temanku, dan barang siapa berbohong kepada Allah, maka dia adalah kekasihku. Apakah engkau tidak tahu, bahwa aku bersumpah kepada Adam dan Hawa, untuk memperkuat tipu dayaku kepadanya? dan kemudian keduanya mencicipi buah itu dan tergelincir menjadi orang yang teraniaya seperti aku.
Al-Qur'an menerangkan "Setan bersumpah pada keduanya (Adam dan Hawa), sesungguhnya Iblis pada keduanya termasuk yangmemberi nasehat. (al-A'raf [7] : 21). Tetapi kemudian Adam dan Hawa bertaubat dan menyesali perbuatannya dan Allah menerima taubat tersebut sehingga keduanya tidak lagi berdosa. Namun aku enggan untuk semua itu (bertaubat) dan kini aku ingin menyesatkan mereka saja. Siapa yang menjadi pengikutku, maka akan menjadi temanku di neraka.
Wahai Muhammad, engkau harus tahu bahwa sumpah palsu merupakan kesenangannku. Ghibah(membicarakan kejelakan orang lain) dan namimah (mengadu domba) adalah kegemaranku. Melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku. Akulah yang menghembuskan kebencian suami pada istrinya juga sebaliknya. Barang siapa telah membenci istrinya kemudian dia mengucapkan katatalak (bersumpah untuk cerai) lalu dia mendekati istrinya dengan syahwat, maka ketahuilah bahwa itu adalah perbuatan dosa, dan barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, maka istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka memiliki keturunan, maka anak-anak mereka adalah anak hasil zina. Mereka masuk neraka hanya karena satu kata saja.
Wahai Muhammad, sesungguhnya di antara umatmu ada yang mengakhirkan shalat satu jam, dua jam atau bahkan lebih. Setiap kali dia mau shalat, akulah yang menemani dia dan yang menggodanya. Aku katakan padanya, 'Masih ada waktu, belum terlambat, dan engkau juga sedang sibuk.' Aku lakukan ini agar dia tidak mendapatkan waktu fadhilah (utama), sehingga dia mengerjakan shalatnya di akhir waktu. Maka kemudian Allah memukul wajahnya. Jika dia menang atasku, maka aku kirim satu setan yang akan membuatnya lupa shalat atau puasa. Jika dia tetap menang atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika dia mengerjakan shalat aku bisikkan kepadanya, 'Lihatlah kiri dan kanan' sehingga dia menengok, saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua matanya, lalu aku katakan padanya, 'Aku telah menyuruh melakukan perbuatan yang tidak baik selamanya.' Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, maka Allah akan memukul wajahnya. Jika dia menang atasku dalam shalat berjamaah, maka ketika dia shalat sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa, sehingga dia lalai dalam shalatnya. Dia melakukan shalat seperti ayam mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa. Jika dia menang atasku, maka ketika shalat berjamaah aku cambuk dia denganlijam (cambuk), lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya, aku goda dia sehingga mendahului imam. Engkau tahu bahwa siapa yang melakukan itu, maka shalatnya batal dan pada Hari Kiamat nanti Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai. Akulah yang selalu membisikkan di hati orang yang shalat agar dia menyalahkan imamnya, sementara dia sendiri tidak dapat melakukannya (menyalahkan orang lain). Jika dia masih menang atasku, aku ingatkan kepadanya hal-hal yang membuatnya lupa, lalu aku hembus dia agar mengantuk, sehingga dia lupa mensucikan Allah ketika shalat. Jika dia masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika dia tidak meletakkan tangan di mulutnya, maka setan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu dia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia, dan dia akan menjadi pendengar kami yang setia.
Wahai Muhammad, bagaimana umatmu bahagia sedangkan di antara mereka ada yang tidak berbakti kepada orang tuanya. Dia hanya memikirkan haknya, sementara dia lalai dengan kewajiban-kewajibannya. Dia terus aku jadikan lupa ketika dia berada dalam perut ibunya, bahkan kadang-kadang aku pandangkan hina ibu-bapaknya, sehingga dia mengecilkan mereka. Kalau hal ini bisa aku lakukan, maka aku punya pengikut karena dia pasti sengsara di dunia. Bila dia sengsara di dunia, maka kebanyakan mereka menjadi pengikutku dan di akherat kelak menemani aku di neraka.
Bagaimana umatmu bahagia, sementara aku mengajak orang miskin untuk meninggalkan shalat. Aku katakan kepadanya, 'Shalat tidak wajib atasmu' shalat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan nikmat dari Allah." Aku katakan pada orang-orang yang sakit, "Tinggalkan shalat, sebab ia tidak wajib atasmu, shalat hanya diwajibkan atas orang-orang sehat," karena Allah berkata, "Tidak ada halangan bagi orang yang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang yang sakit." (QS an-Nur [24] : 61).
Wahai Muhammad, engkau harus tahu bahwa sumpah palsu merupakan kesenangannku. Ghibah(membicarakan kejelakan orang lain) dan namimah (mengadu domba) adalah kegemaranku. Melihat yang jelek-jelek adalah kesukaan dan kesenanganku. Akulah yang menghembuskan kebencian suami pada istrinya juga sebaliknya. Barang siapa telah membenci istrinya kemudian dia mengucapkan katatalak (bersumpah untuk cerai) lalu dia mendekati istrinya dengan syahwat, maka ketahuilah bahwa itu adalah perbuatan dosa, dan barangsiapa membiasakan lisannya dengan ucapan cerai, maka istrinya menjadi haram baginya. Jika mereka memiliki keturunan, maka anak-anak mereka adalah anak hasil zina. Mereka masuk neraka hanya karena satu kata saja.
Wahai Muhammad, sesungguhnya di antara umatmu ada yang mengakhirkan shalat satu jam, dua jam atau bahkan lebih. Setiap kali dia mau shalat, akulah yang menemani dia dan yang menggodanya. Aku katakan padanya, 'Masih ada waktu, belum terlambat, dan engkau juga sedang sibuk.' Aku lakukan ini agar dia tidak mendapatkan waktu fadhilah (utama), sehingga dia mengerjakan shalatnya di akhir waktu. Maka kemudian Allah memukul wajahnya. Jika dia menang atasku, maka aku kirim satu setan yang akan membuatnya lupa shalat atau puasa. Jika dia tetap menang atasku, aku tinggalkan dia sampai ketika dia mengerjakan shalat aku bisikkan kepadanya, 'Lihatlah kiri dan kanan' sehingga dia menengok, saat itu aku usap wajahnya dengan tanganku dan aku cium antara kedua matanya, lalu aku katakan padanya, 'Aku telah menyuruh melakukan perbuatan yang tidak baik selamanya.' Dan engkau sendiri tahu wahai Muhammad, siapa yang sering menoleh dalam shalatnya, maka Allah akan memukul wajahnya. Jika dia menang atasku dalam shalat berjamaah, maka ketika dia shalat sendirian, aku perintahkan dia untuk tergesa-gesa, sehingga dia lalai dalam shalatnya. Dia melakukan shalat seperti ayam mematuk biji-bijian dengan tergesa-gesa. Jika dia menang atasku, maka ketika shalat berjamaah aku cambuk dia denganlijam (cambuk), lalu aku angkat kepalanya sebelum imam mengangkat kepalanya, aku goda dia sehingga mendahului imam. Engkau tahu bahwa siapa yang melakukan itu, maka shalatnya batal dan pada Hari Kiamat nanti Allah akan mengganti kepalanya dengan kepala keledai. Akulah yang selalu membisikkan di hati orang yang shalat agar dia menyalahkan imamnya, sementara dia sendiri tidak dapat melakukannya (menyalahkan orang lain). Jika dia masih menang atasku, aku ingatkan kepadanya hal-hal yang membuatnya lupa, lalu aku hembus dia agar mengantuk, sehingga dia lupa mensucikan Allah ketika shalat. Jika dia masih menang, aku tiup hidungnya sampai dia menguap. Jika dia tidak meletakkan tangan di mulutnya, maka setan masuk ke dalam perutnya dan dengan begitu dia bertambah rakus di dunia dan cinta dunia, dan dia akan menjadi pendengar kami yang setia.
Wahai Muhammad, bagaimana umatmu bahagia sedangkan di antara mereka ada yang tidak berbakti kepada orang tuanya. Dia hanya memikirkan haknya, sementara dia lalai dengan kewajiban-kewajibannya. Dia terus aku jadikan lupa ketika dia berada dalam perut ibunya, bahkan kadang-kadang aku pandangkan hina ibu-bapaknya, sehingga dia mengecilkan mereka. Kalau hal ini bisa aku lakukan, maka aku punya pengikut karena dia pasti sengsara di dunia. Bila dia sengsara di dunia, maka kebanyakan mereka menjadi pengikutku dan di akherat kelak menemani aku di neraka.
Bagaimana umatmu bahagia, sementara aku mengajak orang miskin untuk meninggalkan shalat. Aku katakan kepadanya, 'Shalat tidak wajib atasmu' shalat hanya diwajibkan atas orang-orang yang mendapatkan nikmat dari Allah." Aku katakan pada orang-orang yang sakit, "Tinggalkan shalat, sebab ia tidak wajib atasmu, shalat hanya diwajibkan atas orang-orang sehat," karena Allah berkata, "Tidak ada halangan bagi orang yang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang yang sakit." (QS an-Nur [24] : 61).
Ketahuilah Muhammad bahwa berapa banyak umatmu yang telah aku sesatkan dengan angan-angan kosong dan menghiasi perbuatan jahat dengan perbuatan baik.
Wahai Muhammad, bagaimana engkau bahagia melihat umatmu, sementara aku mengeluarkan seperenam umatmu dari Islam. Walau demikian ada juga umatmu yang aku takuti."
Rasulullah SAW : "Siapa dari umatku yang paling engkau takuti..?"
Iblis : "Umatmu yang tidak menunda mandi besar (janabah, haid, nifas) dan gemar bersuci. Bukankah aku terbuat dari api dan umatmu mandi dengan air, maka aku takut dengan air itu."
Rasulullah SAW : "Apalagi..?"
Iblis : "Umatmu yang sedang marah, kemudian lekas berwudhu, sebab dengan berwudhu tidak bisa lagi aku dekati, karena kemudian dia menjadi tenang dan sadar dengan wudhunya itu."
Rasulullah SAW : "Wahai terlaknat, siapa teman dudukmu...?"
Iblis : "Pemakan riba. Aku kacaukan dia dengan menyamakan jual beli dengan riba. Aku yakinkan dengansyirkah (kerja sama) dan pasti dia mengikutiku, karena pada hakekatnya umatmu mencintai harta lebih dari mencintai Allah SWT. Itu semua upayaku."
Rasulullah SAW : "Siapa teman kepercayaanmu..?"
Iblis : "Pezina. Dalam urusan ini, umatmu dalam genggamanku, sehingga mereka tidak dapat meninggalkan itu. Aku hiaskan perbuatan itu sebagai hal wajar dan merupakan kebutuhan hingga akhirnya menjadi baik asal tidak merugikan orang lain. Sementara Allah menetapkan bahwa zina itufahisyah (keji) dan sesat, tapi tetap aku hiaskan pada umatmu dan telah banyak dari mereka yang menjadi pengikutku."
Rasulullah SAW : "Siapa yang menjadi teman tidurmu..?"
Iblis : "Orang yang mabuk. Dia merasa puas dengan perbuatannya dan akan tidur bersamaku dengan nyenyak."
Rasulullah SAW : "Siapa tamumu..?"
Iblis : "Pencuri (mengambil barang orang lain dengan sengaja untuk menjadi haknya dengan paksa)
Rasulullah SAW : "Siapa utusanmu..?"
Iblis : "Tukang sihir. Dia Senantiasa mengobarkan dendam dengan membalas yang lebih kejam. Sementara pekerjaan itu telah aku serahkan kepadanya. Utusanku itu telah lihai untuk mengaturnya sehingga aku cukup mengontrolnya."
Rasulullah SAW : "Apa kesukaanmu..?"
Iblis : "Orang yang bersumpah cerai dan kemudian kuhiasi istrinya dengan hiasan yang manarik. Bila dia telah menggauli istrinya dengan senang, maka lupalah dia akan cerainya itu. Untuk anak buahku yang telah berhasil memisahkan suami istri, maka dia akan kuberi piala yang besar. Ini yang pantas aku berikan padanya."
Rasulullah SAW : "Siapa Kekasihmu..?"
Iblis : "Orang yang meninggalkan Shalat Jumat. Awalnya aku mengatakan hanya sekali saja. Kemudian berlanjut hanya dua kali dan seterusnya berkali-kali, sehingga menjadi kebiasaan."
Rasulullah SAW : "Wahai terlaknat, siapa yang memotong punggungmu..?"
Iblis : "Ringkikan kuda untuk berperang di jalan Allah. Aku bujuk penunggangnya agar takut mati sehinga dia meninggalkan perang itu sebagai pengecut."
Rasulullah SAW : "Apa yang melelehkan badanmu..?"
Iblis : "Taubatnya orang yang bertaubat. Artinya kembali kepada Allah SWT. Di sini aku merasa kalah, tapi aku gelincirkan dengan dosa lainnya sampai aku berhasil."
Rasulullah SAW : "Apa yang mengosongkan (membuat panas) hatimu..?"
Iblis : "Istigfar yang banyak kepada Allah siang dan malam"
Rasulullah SAW : "Apa yang memuramkan wajahmu (membuat merasa malu dan hina)..?"
Iblis : "Zakat secara sembunyi-sembunyi."
Rasulullah SAW : "Apa yang membutakan matamu..?"
Iblis : "Shalat di waktu sahur (menjelang shubuh atau sepertiga malam akhir) karena orang yang shalat malam itu akan diberi tempat kedudukan yang mulia dan terpuji di sisi Allah SWT. 'Dan pada sebagian malam hari shalat tahajutlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (QS al-Isra' [17] : 79)
Rasulullah SAW : "Apa yang memukul kepalamu..?"
Iblis : "Memperbanyak shalat berjamaah."
Rasulullah SAW : "Siapa yang paling membahagiakanmu..?"
Iblis : "Orang yang sengaja meninggalkan shalat."
Rasulullah SAW : "Siapa manusia yang paling sengsara (celaka) menurutmu..?"
Iblis : "Orang kikir atau pelit yang tidak mengerti kalau sedekah itu sebenarnya untuk dirinya."
Rasulullah SAW : "Siapa yang paling menyita pekrjaanmu (menyibukkanmu)..?"
Iblis : "Majelis-majelis yang menelaah tentang agama Allah. Di dalam majelis ini aku menjadi gelisah."
Rasulullah SAW : "Bagaimana engkau makan..?"
Iblis : "Dengan tangan kiriku dan jari-jariku."
Rasulullah SAW : "Di mana engkau lindungkan anak-anakmu ketika panas,.?"
Iblis : "Di balik kuku-kuku manusia yang panjang (belum dipotong) untuk berteduh anakku. Umatmu lupa pada ajaranmu tentang fitrah, yaitu memotong kuku. Dan akulah yang melupakannya."
0 Response to "Kejujuran Iblis kepada Rasulullah SAW (Bag. 3)"
Post a Comment
komentar anda adalah pelajaran untuk saya.....